BKKBN JABAR Pacu 2020 Dengan Tetapkan Quick Wins

Garut, (3/1). Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Evaluasi Capaian Program dan Anggaran Tahun 2019 dan Bedah Rencana Aksi Tahun 2020 yang melibatkan seluruh pejabat struktural di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Diklat KKB Garut. Selain melakukan evaluasi, kesempatan ini digunakan untuk merumuskan quick wins seluruh unit esselon IV dan penandatanganan Kontrak Kinerja Program KKBPK Tahun 2020. Quick Wins yang telah disusun akan menjadi program unggulan 100 hari BKKBN Jawa Barat di Tahun 2020. Diharapkan di tahun ini Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat bisa terus meningkatkan kinerja Reformasi Birokrasi demi pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.

 

 

Dari hasil evaluasi capaian Program KKBPK selama 2019, terutama pada Isu Strategis Program KKBPK, untuk Contraceptive Prevalence Rate berada di angka 56,97% (SKAP, 2019), dan 75,11% (SR, Nov 2019). Untuk Pengklasifikasian Kampung KB, kategori Mandiri 1,43%, Berkembang 24,19%, Dasar 60,62%, serta 13,75% belum terklasifikasi, dari jumlah total 2.443 Kampung KB yang ada di Jawa Barat.

Sementara untuk Penguatan Potensi Desa, sejauh ini sudah ada 1.972 (33.10%) dari 5.957 Desa/Kelurahan yang telah menganggarkan dukungan untuk Program KKBPK di tingkat Desa dan Kelurahan. Serta dalam strategi percepatan penurunan stunting, selama 2019 sebanyak 999.666 keluarga yang memiliki baduta telah terpapar materi mengenai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Diantara beberapa Quick Wins yang disusun adalah:

  1. Standardisasi pelayanan informasi publik yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
  2. Percepatan pembentukan Provincial Working Group Advokasi Program KKBPK Tingkat Provinsi Jawa Barat
  3. Penyediaan media informasi yang berisikan data-data indikator kependudukan
  4. Profil Kampung KB Percontohan
  5. SK Gubernur mengenai Tim Pelayanan Bhaksos MKJP di Provinsi Jawa Barat
  6. Peningkatan strategi promosi dan Konseling KB pasca persalinan dan keguguran berkualitas dalam upaya penurunan AKI
  7. Revitalisasi pengelola GenRe Jawa Barat
  8. Akademi Keluarga Jabar Juara Kelas 1000 HPK
  9. Penyusunan flow chart Smart Class
  10. Pembuatan media evaluation tools diklat secara harian
  11. Develop SIKASEP (Sistem Kelola Arsip Secara Elektronik Praktis) android based
  12. Evaluasi pelaksanaan ZI, WBK, SPIP dan SAKIP

 

 

Selain beberapa hal tersebut, yang tidak kalah menjadi concern Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dalam memasuki 2020 ini adalah bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB Tahun 2020 mengalami kenaikan, sehingga harus menjadi fokus bersama terutama BO KB karena itu merupakan tulang punggung operasional Program KKBPK di lapangan.

(IHQ)