DP2KBP3A KBB Dapat Bantuan DAK, Program KB Masih Bisa Terselamatkan
dari : dara.co.id
Pada saat pandemi Covid-19, anggaran Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pada 2020 mengalami refocusing dan realokasi yang nyaris menghentikan berbagai program kegiatan.
Beruntung Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) masih mendapat suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp4,6 miliar, sehingga berbagai program Keluarga Berencana (KB) bisa terselamatkan.
Kepala DP2KBP3A KBB, Eriska Hendrayana mengatakan, sesuai Keputusan Presiden Joko Widodo pada saat pandemi Covid-19, anggaran pendidikan dan kesehatan tidak mengalami refocusing atau realokasi. Program KB, termasuk salah satu sub bidang kesehatan sehingga anggarannya tetap ada di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Alhamdulillah, kalau untuk program KB tetap bisa berjalan. Tidak stagnan karena ada BOK (Biaya Operasional Kegiatan) yang sumbernya dari DAK tahun 2020,” ujar Eriska, saat ditemui di Ngamprah, KBB, Senin (22/6/2020).
Anggaran tersebut pada semester I baru terserap sekitar Rp2 miliar, untuk berbagai kegiatan. Jumlah pengeluaran yang paling besar antara lain untuk 2.400 Sub Pos KB dengan sebaran berada di 165 desa se-KBB, serta ada beberapa rincian kegiatan operasional, penyediaan alat kontrasepsi (alkon), belanja cetak termasuk honorarium Pos KB.
Sedangkan sisanya, kata dia, dialokasikan antara lain untuk pembinan 32 lokasi khusus (loksus) Kampung KB yang menjadi percontohan di KBB, kemudian untuk pencegahan stunting dan pembangunan fisik.
“Insha Allah, kita akan alokasikan juga untuk pembangunan gudang alkon di Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah. Selama ini, kita menyimpan alkon di ruangan belakang (kantor DP2KBP3A),” jelas Eriska.
Ia mengaku bersyukur masih ada suntikan anggaran DAK disaat APBD nol rupiah untuk berbagai program yang dialihkan untuk penanganan Covid-19. Pasalnya, jika program KB dihentikan maka imbasnya bakal terjadi ledakan penduduk pada tahun yang akan datang.
Oleh sebab itu, program Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) harus tetap berjalan pada masyarakat. Melalui Program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Balita (BKB) diharapkan program KB tetap berjalan, kendati menghadapi pandemi Covid-19.
“Yang kita khawatirkan apabila program KB vakum saat ini, pada tahun depan bisa terjadi baby boom. Itulah yang kita hindari, sehingga program KB harus tetap kita gencarkan,” pungkas Eriska.***