BKKBN Uji Coba Aplikasi Sobar di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Bandung

SIARAN PERS
Untuk disiapkan segera

BKKBN Uji Coba Aplikasi Sobar di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Bandung
*Uji Coba Aplikasi Peningkatan Perilaku Kespro Melalui Pengembangan Metode Penilaian Mandiri pada Kanker Alat Reproduksi


Bandung, 30 September 2020

Salah satu permasalahan kesehatan reproduksi ialah adanya kanker serviks. Kanker serviks sendiri merupakan penyebab kematian nomor 2 perempuan di Indonesia. Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Mukhtar Bakti, SH., MA mengatakan bahwa persoalan ini harus diatasi dari hulunya. Dari mulai Remaja diberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi yang benar dan juga mengetahui dampak ibu yang belum cukup umur seperti panggulnya belum siap untuk melahirkan menyebabkan terjadinya resiko kesehatan reproduksi. Selanjutnya Mukhtar menjelaskan dengan pemahaman remaja yang baik tentang kesehatan reproduksi, maka ketika menikah dan memiliki anak akan lebih baik lagi menjaga kesehatan diri dan bayinya. Selain itu, bayi akan diberi pemenuhan hak reproduksinya seperti ASI eksklusif, kalau dari bayinya sehat maka tentu akan menjadi orangtua hebat dan lansia tangguh, tegas Mukhtar.

Terkait dengan pemberian pemahaman kesehatan reproduksi dan pelayanan publik terutama mengenai kanker serviks Direktorat Kesehatan Reproduksi BKKBN berkolaborasi dengan STIKES Indonesia Maju membuat satu aplikasi. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang dapat digunakan sebagai sarana deteksi dini terkait dengan kesehatan reproduksi wanita subur di Indonesia. Aplikasi ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sobar pada tahun 2016 di Universitas Andalas, Padang yang di promotori oleh: Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, MPH dan Prof. Dr. dr. Yanwirasti, PA(K) serta Defriman Djafri, SKM, MKM, PhD. Melalui aplikasi ini, diharapkan para perempuan dapat mengetahui tingkat risiko akan terkena Kanker Serviks sehingga dapat melakukan upaya pencegahan secara dini.

Dalam aplikasi yang bisa diakses di kespro.stikim.ac.id ini terdapat penjelasan mengenai definisi kanker serviks, faktor resiko kanker serviks, test IVA dan Pap Smear, upaya pencegahan dini, tanya jawab seputar kanker serviks serta prediksi tentang kanker serviks dengan mengisi data di form yang telah disediakan.

BKKBN menggandeng Yayasan Kanker Indonesia untuk menguji coba aplikasi ini. Direktorat Kesehatan Reproduksi BKKBN bersafari ke Yayasan Kanker Indonesia Kota Bogor, Kab. Karawang dan Kota Bandung. Uji coba Aplikasi yang dilakukan di Kota Bandung bertempat di Yayasan Kanker Indonesia cabang Kota Bandung (Rabu 30/9). Kegiatannya dihadiri oleh perwakilan BKKBN Jawa Barat, DPPKB Kota Bandung, ketua dan jajaran pengurus YKI Kota Bandung berikut dengan para pejuang kanker.

Dalam sambutannya Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Bandung, Siti Muntamah, S.AP. mengapresiasi hadirnya aplikasi Sobar ini. Siti Muntamah yang sekaligus istri walikota Bandung mengatakan bahwa aplikasi ini memberikan secerca warna yang berbeda, menjawab tantangan yang hari ini dihadapi masyarakat, masyarakat lebih dekat dengan info-info yang benar. Apa itu kanker serviks kalau kita google itu macem-macem. Saya rasa aplikasi ini kredibel karena memang dikeluarkan oleh lembaga yang mengurus tentang keluarga. Buat saya “reugreug pisan” pungkas Siti.

Tambah Siti Muntamah yang juga anggota legislatif DPRD Jawa Barat Komisi V ini, bahwa dengan adanya aplikasi ini memudahkan kami dari Yayasan Kanker Indonesia untuk sosialisasi ke masyarakat seperti ke sekolah, posyandu dan masyarakat umum untuk mengecek secara mandiri. Ini adalah sebuah terobosan mengingat kita harus lebih gencar lagi menyiapkan generasi yang berkualitas. Sosialisasikan ke kader-kader posyandu, PKK secara massif dibantu dengan grup-grup WA, media sosial serta kegiatan seperti penyuluhan dan konseling.

Aplikasi Sobar ini setelah diuji cobakan dan dilakukan perbaikan maka akan segera diluncurkan pada tahun 2020 yang dapat dimanfaatkan oleh kader KB, komunitas, dan masyarakat umum, pungkas Mukhtar. (Nov)